Pesan Abadi Prof Basri Hasanuddin Untuk Sulbar

Oleh : Ilham Sopu

Kemarin tanggal 26 - 27 April 2024, para pejuang pendiri Sulbar menghelat suatu pertemuan dengan nama, "Kaukus pejuang Sulbar", atau rembug strategi dalam menyongsong dua dekade lahirnya Sulbar. Tidak terasa perjalanan Sulbar akan memasuki dua dekade atau 20 tahun perjalanan bersulbar, suatu usia kalau ibarat seorang manusia adalah seorang pemuda yang sudah memasuki masa kematangan dalam berfikir dan berinovasi. Perjuangan untuk memekarkan Sulbar dari Sulawesi Selatan, bukanlah hal didapat dengan simsalabim langsung jadi Sulawesi Barat, tapi perjuangan yang sangat berat, butuh waktu panjang yang dimotori oleh founding fathers, para pemuda dan mahasiswa. Ibarat perjuangan reformasi dimana bersatunya para tokoh-tokoh bangsa, cendekiawan, ulama, pemuda dan mahasiswa sehingga pejuang reformasi berhasil menumbangkan orde yang berkuasa pada waktu itu yaitu orde baru.

Perjuangan untuk memekarkan Sulsel bagian barat menjadi Sulbar adalah perjuangan holistik, dimana para elit Sulbar, pemuda, para mahasiswa sepakat dalam satu perjuangan bersama untuk memperjuangkan wilayah barat Sulsel menjadi satu provinsi. Banyak tokoh-tokoh elit atau tokoh panutan atau teladan yang memberikan dorongan yang kuat kepada aktifitas pemuda dan mahasiswa untuk bergerak bersama. Sulbar banyak memiliki tokoh teladan atau panutan yang aktif memberikan support diantaranya, Prof Baharuddin Lopa, Prof Basri Hasanuddin, Prof Makmun Hasanuddin, Dr Rahmat Hasanuddin, Prof KH Sahabuddin, Prof Darmawan, dan sederet tokoh-tokoh yang lain, aktif memberikan support untuk perjuangan pembentukan provinsi Sulbar.

Diwaktu masa-masa perjuangan Sulawesi Barat, dibutuhkan suatu kesabaran yang tinggi karena tantangan bukan hanya sifatnya yang eksternal yang ingin menggagalkan perjuangan pembentukan Sulawesi Barat, tapi  tantangan ada  yang sifatnya internal karena ada saja yang mencoba menghalangi pendirian Sulbar yang berasal dari internal Sulawesi Barat. Prof Baharuddin Lopa pernah memberikan support kepada para pejuang Sulbar bahwa Sulbar sementara itu masih ada di langit butuh perjuangan untuk menurunkan Sulbar ke bumi, Sulbar itu harus dijemput dengan perjuangan bersama.

Semua tokoh-tokoh elit Sulbar aktif memberikan motivasi kepada para generasi muda pejuang Sulbar untuk tetap semangat, pantang menyerah dalam memperjuangkan Sulawesi Barat. Itulah yang mendasari perjuangan dalam pembentukan dan keberhasilan dalam memperjuangkan lahirnya provinsi Sulawesi Barat. Dan pesan-pesan abadi yang telah disampaikan oleh para founding fathers pejuang Sulbar hendaklah tetap dijadikan amunisi dalam membangun dan mempertahankan eksistensi Sulbar untuk waktu-waktu yang akan datang.

Makna-makna dari pesan-pesan tokoh pendiri Sulbar perlu diterjemahkan terus-menerus kepada para elit Sulbar yang manakodai Sulbar har inii dan masa-masa yang datang. Untuk kepemimpinan Sulbar kedepan, salah satu tokoh Sulbar yang masih eksis hari ini, yang sangat menginginkan agar Sulbar kedepan lebih maju dan berwibawa, adalah Prof Basri Hasanuddin, tokoh ini tidak pernah alpa dalam memberikan masukan-masukan yang berharga untuk kemajuan provinsi Sulawesi Barat kedepan sebagai provinsi yang mala'bi.

Dalam kegiatan rembug strategi dalam menyongsong dua dekade lahirnya Sulbar, kembali lagi Prof Basri Hasanuddin, mewanti-wanti kepada para elit Sulbar hari ini maupun yang menakodai Sulbar kedepan untuk memberikan sumbangsih kepada kemajuan Sulawesi Barat kedepan. Prof Basri lebih menekankan aspek sumber daya manusia yang akan memimpin Sulbar kedepan. Setidaknya ada tiga pesan utama yang harus dimiliki pemimpin Sulbar  untuk membawa Sulbar lebih maju dan bermartabat atau mala'bi.

Ketiga pesan tersebut adalah, pertama pemimpin Sulbar kedepan haruslah punya konsep yang jelas. Konsep ini yang akan menjadi acuan atau referensi dalam menata Sulbar, sehingga tidak melenceng arah pembangunan Sulbar yang dicita-citakan. Disinilah perlunya kolaborasi diantara para elit Sulbar  termasuk para pejuang Sulbar untuk berbincang bersama dalam melahirkan konsep matang dan mengawal pembangunan Sulbar kedepan. Para calon pemimpin Sulbar perlu mengakomodir dalam visi misinya, hasil kesepakatan pera pejuang Sulbar yang baru dirumuskan dalam rembug strategi menyongsong dua dekade lahirnya Sulbar.

Yang kedua adalah punya kompetensi, kompetensi ini sifatnya kemampuan pribadi, skill dalam segala hal yang dimilki oleh seorang calon pemimpin, kalau konsep bisa dirembugkan bersama, dan untuk menerjemahkan suatu konsep yang bagus itu diperlukan kompetensi yang kuat dari seorang pemimpin, disinilah banyak pemimpin yang punya konsep yang bagus, visi misi yang bagus tapi gagal menerjemahkan visi misi dalam realitas didaerah yang dipimpinnya karena tidak punya kompetensi yang handal yang dimiliki pemimpin tersebut, termasuk Sulbar yang disimbolkan sebagai daerah yang mala'bi tapi itu belum tercapai sampai hari ini.

Kemudian yang ketiga, pesan dari Prof Basri bahwa seorang pemimpin Sulbar kedepan mesti punya koneksi keluar bukan hanya nasional tapi juga internasional. Sulbar sebagai daerah baru dan masih tertinggal sangat dibutuhkan pemimpin yang kuat jaringannya keluar. Bukan hanya pemimpin yang jago kandang, tapi dia mampu memperbanyak jaringan keluar sehingga Sulbar lebih dikenal sebagai daerah yang punya potensi yang sangat besar di wilayah Indonesia bagian timur.

Itulah pemikiran yang sangat berharga dari Prof Basri Hasanuddin dan perlu dijadikan rujukan yang abadi bagi para pemimpin yang  akan melanjutkan estafet kepemimpinan Sulbar kedepan.

(Bumi Pambusuang, 30 April 2024)


Daerah LAINNYA