Gelar Praktek Haji Dan Umrah Bersamaan di Tiga Zona Kabupaten Majene

Praktek Haji dan Umrah di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, (28/04/2024).

Tiga Zona Manasik Haji Tingkat Kecamatan secara bersamaan melaksanakan Praktek Haji dan Umrah di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, (28/04/2024).

Sebanyak 250 jemaah haji asal Kabupaten Majene Prov. Sulbar yang tergabung dalam Kloter 7 Embarkasi Makassar pada pelaksanaan manasik yang terbagi tiga zona tingkat kecamatan ini, di masing-masing lokasi yang berbeda melakukan kegiatan praktek haji dan umrah secara bersamaan.

Zona 1 dengan 109 jemaah Kecamatan Banggae Timur, dipandu oleh Dr.H.Hasyim, Lc, M.Ag Bersama Ketua Kloter Muh. Naim, S. Ag, M.PdI, dan Zona 2 dengan 91 Jemaah  gabungan Kecamatan Banggae dan Kecamatan Pamboang dipandu oleh  Dr. H. Andi Amrullah Akil, Lc, M.Ag , sementara pada zona 3 dengan 51 Jemaah gabungan dari lima Kecamatan, yakni Sendana, Tammero’do Sendana, Tubo Sendana, Malunda dan Kecamatan Ulumanda dipandu oleh Drs. H. Muliadi, M.Pd, H. Muslim, S.Sos, MM serta Pembimbing Ibadah Kloter Drs. H. Darmawan, M.Pd.

Pada materi terakhir dari 8 hari jadwal manasik tingkat kecamatan ini, para pemateri mengawali prakteknya dengan terlebih dahulu meminta  kepada jemaah untuk  berniat  sekaligus mengenakan pakaian ihram, dan selanjutnya jemaah diarak berjalan menempuh 4 sampai 5 Kilo Meter.

Dengan penuh semangat, jemaah bersama pemandu yang mendampingi mereka, mengumandangkan kalimat-kalimat talbiyah, dzikir tasbih, tasbih, takbir, shalawat. Sesekali mereka melantunkan surah-surah pendek Al-Qur’an.

Salah satu pendamping jemaah pada prakteh haji dan umrah, Dr. H. Hasyim Lc, M.Ag mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan praktek kali ini adalah membangun kemandirian jemaah dalam melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi nantinya.

Kegiatan ini menjadi penilaian bagi jemaah akan penguasaan ilmu manasik yang diterima selama tujuh sebelumnya di Tingkat Kecamatan.

“Kita lihat di praktek ini, apakah jemaah sudah menguasai ilmu manasaik hajinya atau tidak” kata Hasyim.

Selain menyampaikan amalan-amalan yang harus dilakukan, sejak awal jemaah dikenalkan dengan beberapa tempat yang dijadikan contoh, layaknya  seperti mengambarkan Arafah, Musdhalifah, Mina (Armuzna).

Tempat wukuf di Arafah dengan mengambil lokasi Lapangan Sepak Bola Prasyamnya Mandar Majene, sementara tempat untuk mabit di Muzdalifah dan  mengambil batu-batu kecil  memanfaatkan MTs DDI Majene, sementara untuk pelontaran di Mina menempati lokasi Kantor KUA Kecamatan Banggae Timur.

Puncak haji yang dihitung mulai tanggal 8  sampai 13 Dzuhijjah, maka Hasyim mengharapkan, agar sebelum jemaah melakukan pergerakan dari hotel Mekkah ke  Armuzna, maka jemaah diminta untuk mengurangi aktifitas yang tidak penting, yang dapat menyita dan menguras tenaga yang pada akhirnya mengakibatkan kelelahan atau kecapean.

“Saya minta jemaah persiapkan fisik dan mental untuk menghadapi haji besar yakni Wukuf di Arafah, karena haji itu di Arafah, jangan mengorbankan rukun haji gara-gara mengejar sunnah-sunnah, bagi jemaah lansia atau siapa saja yang mengkhawatirkan akan kondisi fisiknya ketika melontar, lebih baik istirahat saja di tenda, nanti dibadalkan.” ujar Hasyim menambahkan.

Ketua Kloter, Muh. Naim yang turut mendampingi Jemaah Haji zona 1, mengingatkan jemaah ketika tiba waktunya bergerak meninggalkan hotel dari Mekkah menuju ke Armuzna, agar tidak membawa banyak bekal yang dapat memberatkan beban jemaah.

Selain merepotkan, dikhawatirkan beban berat jemaah tersebut justru dapat menambah percepatan kelelahan jemaah.

”bawa pakaian ganti secukupnya saja, maksimal 3 sampai 4 lembar saja, jangan lupa bawa air minum secukupnya, makanan-makanan ringan seperti biscuit, sebagai pengganjal bila terjadi keterlambatan datangnya makanan” Imbuh Naim.

Menyikapi cuaca dan suhu panas di Armuzna, dengan perkiraan  dapat mencapai  40 sampai 45 derajat yang dapat mengakibatkan kondisi fisik jemaah menurun, maka jemaah kembali diingatkan agar tidak lupa membawa pelindung mata seperti kecamata,  masker, cairan atau kain pelembab untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap stabil.

“Karena di Armuzna ini suhunya panas, bisa mengakibatkan mimisan, maka saya minta jemaah pakai masker, bawa cairan atau kain  pelembab seperti kanebo atau handuk kecil, bawa juga air minum secukupnya.” Terang Naim.

Manasik tingkat jecamatan yang terbagi 3 Zona di Kabupaten Majene, diprakarsai dan dilaksanakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Majene sebagai bentuk kewajiban pemerintah, diharapkan dapat memenuhi hak-hak jemaah dalam mendapatkan pembinaan, pelayanan, serta perlindungan untuk membangun kemandirian jemaah dalam melaksanakan ibadah haji mereka di Arab Saudi nantinya.

Kontributor – Muh. Naim (Ketua Kloter 7 Embarkasi Makassar)


Daerah LAINNYA