Tinambung (Humas) – Materi hari keempat pelatihan implementasi kurikulum merdeka (IKM) berbasis komunitas lokus Polewali Mandar disampaikan oleh Dr.Ilham, Widyaiswara BDK Makassar, tentang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (PPRA).
Profil Pelajar Pancasila merupakan gambaran pelajar Indonesia yang merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai- nilai pancasila dan rahmatan lil ‘alamiin.
P5 PPRA bertujuan mewujudkan tatanan dunia yang penuh kedamaian dan kasih sayang, selalu mengajak untuk merealisasikan kedamaian, kebahagian dan keselamatan baik di dunia maupun diakhirat bagi semua golongan umat manusia bahkan seluruh alam semesta.
” Kita juga ingin memastikan cara beragama lulusan madrasah bersifat moderat atau tawassut” Ungkap Dr.Ilham
Lanjut beliau mengatakan, tanggungjawab penerapan kurikulum merdeka tidak hanya terletak pada kesiapan guru, tetapi juga kesiapan lembaga dan perangkat yang mempengaruhi seperti dosen, kepala madrasah, pengawas madrasah, dukungan administrasi, penganggaran, fasilitas pembelajaran termasuk dukungan pengambil kebijakan.
” Itulah sebabnya sehingga kita adakan pelatihan ini berbasis komunitas. Ada semua unsur karena kita harus duduk bersama” Ungkap lelaki kelahiran Takalar 8 November 1968 itu.
Setelah beliau menyampaikan materinya, peserta berdiskusi secara berkelompok berdasarkan komunitasnya tentang analisis kasus desain P5 PPRA dan dipresentasekan ke kelompok lainnya. Dalam diskusi ini lahir berbagai argumen kaitan penerapannya di madradsah termasuk alokasi waktu yang digunakan.
” Ini penting kita tuntaskan dalam pelatihan ini sehingga ketika penerapannya di madrasah kita tidak meraba raba lagi ” Ungkap H.Pabelloi
Sampai berita ini diposting, pembahasan materi tentang desain P5 PPRA masih berlangsung.
Penulis : Mahmuddin Hakim