Mamuju (Humas Kanwil) - Melanjutkan apa yang disampaikan oleh Kabid. Pendidikan Madrasah, Pembimas Katolik Petrus Tandilodang dalam amanahnya pada apel pagi (Kamis, 09/11/2023) juga mengutarakan terkait pembahasan niat.

Petrus menekankan bahwa niat dalam Kamus Bahasa Indonesia dimengerti dalam dua arti. Pertama, Niat dalam arti maksud tujuan atau tujuan suatu perbuatan ( tataran kognitif) Niat dalam bahasa Inggris Intention" merupakan representasi kognitif dari kesiapan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tindakan, sering dipadankan dengan rencana "plan", digunakan untuk ukuran perilaku/tindakan seseorang.

Ia melanjutkan bahwa kedua, niat dalam arti Kehendak (Need will) adalah merupakan kemampuan jiwa dan kepribadian manusia. Kehendak ditentukan oleh jiwa (kesadaran diri, ego atau kepribadian manusia).

Kehendak tidak bisa menyimpang dari karakter moral yang menjadi sumbernya. Jika jiwanya tercemar secara total sehingga pengetahuan dan keinginannya telah menyimpang dan rusak maka selanjutnya kehendak selalu melalukan hal yang jahat.

Selain itu, menindaklanjuti surat Kakanwil Nomor : B-1503/Kw.31/KU.05/11/2023 tanggal 7 November 2023 tentang donasi peduli Palestina.

Lebih lanjut, ia mengatakan, "masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan, bukan masalah Agama Di Palestina itu bukan hanya muslim. Di sana ada umat Katolik. Di Jalur Gaza ada satu Paroki dan dua sekolah Katolik. Itu hancur dengan biara," lanjutnya.

Kemudian, ia mengatakan bahwa keseluruhan di Palestina, ada 4 Keuskupan umat Katolik Roma, belum termasuk Kristen Maronit, ortodok dan lain-lain. "Jadi, jangan berpikir soal agama, di sana umat Islam mati, umat Katolik mati, umat Kristen Maronit mati. Umat Ortodoks mati. Di Gaza khususnya dan Palestina Pada umunya adalah kemanusiaan," ujarnya dengan tegas.

Ia menambahkan coba belajar sejarah dulu, buka-buka dokumentasi tentang situasi di Palestina. Ini penting karena di youtube intensif saat-saat ini, seolah-olah perang agama terjadi di sana.