Mamuju — Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat terus berkomitmen membudayakan penguatan nilai-nilai spiritualitas dalam pelaksanaan tugas kedinasan melalui program GEMBIRA (Gerakan Munajat Bersama dalam Ibadah untuk Rahmat Tuhan). Program ini menjadi bentuk inovasi dalam membangun budaya kerja yang berorientasi pada ketenangan batin dan kedekatan dengan Tuhan Yang Maha Esa.

GEMBIRA menggantikan kegiatan apel pagi pada hari Selasa hingga Kamis dengan pelaksanaan ibadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing Aparatur Sipil Negara (ASN). Melalui program ini, setiap pegawai diberikan ruang untuk memulai hari dengan munajat dan doa sebagai bekal rohani sebelum melaksanakan tugas-tugas pelayanan publik.

Bagi ASN beragama Islam, kegiatan GEMBIRA diisi dengan pelaksanaan shalat dhuha berjamaah yang diikuti oleh seluruh ASN dan Non-ASN. Mengawali aktivitas dengan doa pagi yang diyakini sebagai salah satu bentuk ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Selain meningkatkan kualitas iman, pembiasaan doa di pagi hari juga diyakini mampu menenangkan hati, menjernihkan pikiran, dan mempersiapkan mental sebelum memulai pekerjaan.

"Berdoa sebelum memulai aktivitas adalah cara kita meminta keberkahan dari Allah. Dengan doa, insya Allah, kita diberi kemudahan dalam bekerja dan dijauhkan dari segala kesulitan," ujar Kabag TU H. Suharli, sesaat setelah melakukan Shalat Dhuha berjamaah.(22/4)

Ia juga menjelaskan doa bukanlah sekadar rutinitas, melainkan bentuk nyata ketergantungan seorang hamba kepada Sang Pencipta. Ia berharap, melalui kebiasaan ini, seluruh ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Sulbar dapat terus menjaga nilai-nilai spiritualitas di tengah kesibukan tugas kedinasan.

Program GEMBIRA menjadi cerminan bahwa Kementerian Agama Sulawesi Barar tidak hanya mengedepankan kinerja profesional, tetapi juga menjunjung tinggi dimensi religiusitas sebagai pilar utama dalam melayani masyarakat.