Kakanwil Kemenag Sulbar Dukung Penuh Gagasan Menjadikan KUA Tempat Nikah Semua Agama

Kakanwil Kemenag Sulbar, Syafrudin Baderung

Mamuju, Sulawesi Barat – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Syafrudin Baderung, menyatakan dukungan penuhnya terhadap gagasan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) yang akan menjadikan Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai tempat menikah bagi semua agama.

Sebelumnya, Gus Yaqut menegaskan dalam Rapat Kerja Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam di Jakarta, bahwa KUA akan difungsikan sebagai sentral pelayanan keagamaan bagi semua agama, termasuk pencatatan pernikahan.

"Gagasan Gus Yaqut ini sejalan dengan program revitalisasi KUA yang dicanangkan Kementerian Agama. KUA tidak hanya melayani umat Islam, tetapi juga semua agama," kata Syafrudin, Rabu (28/2/2024).

Syafrudin menjelaskan, selama ini pencatatan pernikahan bagi non-Muslim dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Namun, menurutnya, pencatatan pernikahan seharusnya menjadi urusan Kementerian Agama.

"Oleh karena itu, gagasan Gus Yaqut ini sangat tepat dan perlu didukung penuh," tegasnya.

Syafrudin juga mengatakan, Kakanwil Kemenag Sulbar bersama jajarannya siap menyokong gagasan Gusmen tersebut melalui peran para penyuluh agama di daerah.

"Penyuluh agama sebagai ujung tombak Kementerian Agama memiliki peran penting dalam menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang gagasan ini," tuturnya.

Diharapkan dengan dukungan dari semua pihak, gagasan Gus Yaqut untuk menjadikan KUA sebagai tempat menikah semua agama dapat terwujud. Hal ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengurus pernikahan dan memperkuat toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Dukungan dari Penyuluh Agama

Syafrudin Baderung optimis para penyuluh agama di Sulbar akan mendukung penuh gagasan Gus Yaqut.

"Penyuluh agama memiliki peran strategis dalam menjembatani program pemerintah dengan masyarakat," ujarnya.

Ia menjelaskan, para penyuluh agama akan berperan dalam memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang gagasan ini, serta membantu dalam proses penyesuaian dan implementasinya di lapangan.

"Penyuluh agama juga akan membantu membangun pemahaman dan toleransi antarumat beragama di masyarakat," kata Syafrudin.

Dengan peran aktif para penyuluh agama, diharapkan gagasan Gus Yaqut untuk menjadikan KUA sebagai tempat menikah semua agama dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan berjalan dengan lancar.


Wilayah LAINNYA