Majene - Sebanyak 115 orang dari total 450 Jemaah Haji Sulawesi Barat yang tergabung dalam Kloter 7 Embarkasi Makassar mendapat peringatan keras pada Pelaksanaan Manasik Haji Zona 1 (satu) di Masjid Nurul Hidayah Tanjung Batu, Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat, (22/042024).
Ketua Kloter 7 Embarkasi Makassar, Muh. Naim, S.Ag, M.PdI, selaku pemateri Zona 1 Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene dalam materinya meminta kepada jemaah yang akan melaksanakan ibadah haji tahun ini untuk memperhatikan barang bawaan atau pun yang melekat pada dirinya Ketika melakukan perjalanan ke Arab Saudi.
Hal ini harus mendapat perhatian yang serius dari jemaah haji, karena Arab Saudi sangat memperketat aturan barang bawaan bagi jemaah yang berkunjung melaksanakan ibadah haji.
Bagi jemaah yang kedapatan membawa jimat atau semacamnya, Arab Saudi akan mengenakan jemaah tersebut dengan pasal sihir yang ancamannya berat sampai ancaman maksimalnya adalah hukuman mati.
Selain jimat, Naim mewanti-wanti juga jemaah agar tidak membawa buku-buku, gambar-gambar atau sejenisnya yang muatannya dapat dikaitkan dengan pasal sihir karena dapat berimplikasi hukum pada Jemaah itu sendiri.
“saya wanti wanti jemaah jangan membawa jimat, buku buku atau gambar gambar yang berbau sihir. kalau didapat ancamanya berat. bisa sampai hukuman mati ” tegas Naim.
Naim juga mengingatkan Jemaah untuk tidak membawa barang-barang terlarang seperti narkoba, Sabu-sabu, pil ekstasi, ganja dan sejenisnya yang dilarang membawanya sesuai hukum yang berlaku secara internasional.
Selain itu terdapat juga benda-benda yang di larang dibawa saat melakukan penerbangan seperti benda-benda tajam, benda-benda tumpul yang padat, parang, samurai, alat-alat pertukangan lainya yang dapat membahayakan keselamatan penumpang.
Berkaitan dengan judul materi 'Pemantapan Ibadah dan Kegiatan Selama Penerbangan' yang dibebani padanya, Naim justru menguatkan kepada agar selama dalam perjalanan dari Embarkasi Makassar menuju Arab Saudi, jemaah lebih banyak melakukan talbiyah, berdzikir, bershalawat, berdoa memohon keselamatan selama perjalanan.
“saya minta kepada Jemaah banyak-banyak bertalbiyah, berdzikir, bershalawat, berdoa, mohon keselamatan kepada Allah” ungkap Naim.
Perjalanan yang diperkirakan menempuh sekitar 8 sampai 9 jam, besar kemungkinan akan mendapatkan dua waktu shalat fardhu selama dalam perjalanan. Olehnya itu naim mengingatkan kepada jemaah Ketika berada di pesawat, untuk melakukan tayammum sebagai penganti wudhu dan melaksanakan shalat secara jamak qashar.
“ jika dapat dua waktu shalat, silahkan jamak qashar shalat dzuhur dan ashar, atau jamak Magrib dan Isya” jelas naim.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Majene, H. Muslim, S.Sos, MM, turut menambahkan bahwa jemaah tidak perlu khawatir akan masuknya waktu shalat, karena kru atau pramugari pesawat akan selalu mengingatkan bila tiba waktunya shalat.
Selain itu, Muslim menambahkan ketika jemaah hendak melaksanakan shalat, maka jemaah diperbolehkan menggunakan mikrofon pesawat untuk mengumandangkan adzan, iqamat, mengimani shalat dengan terlebih dahulu meminta izin kepada kru atau pramugari di pesawat.
“jika ingin shalat berjamaah. bisa pakai mikrofon pesawat tapi minta izin terlebih dahulu sama kru atau pramugari”.
Jemaah sangat diharapkan dengan penerimaan materi manasik kecamatan kali ini, dapat memiliki pengetahuan dan persiapan akan ibadah-ibadah yang dilakukan di pesawat selama dalam perjalanan, serta jemaah dapat memperhatikan barang-barang dan benda-benda bawaan yang dilarang selama dalam perjalanan melaksanakan ibadah haji.
Kontributor – Muh. Naim (Ketua Kloter 7 Embarkasi Makassar)