Lilin Paskah dan Janji Baptis: Umat Katolik Mamuju Rayakan Terang Kebangkitan

Umat Katolik Mamuju Rayakan Terang Kebangkitan

Mamuju - Sabtu (19 April 2025), seluruh umat Katolik merayakan Vigili Paskah atau lebih akrab disebut Sabtu Suci. Salah satunya umat Katolik di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Perayaan ini diawali dengan upacara cahaya, saat itu seluruh lampu dipadamkan sebagai simbol dimana umat manusia hidup dalam kegelapan dosa, hingga akhirnya bangsa-bangsa melihat kembali terang Allah lewat kebangkitan Yesus dari kubur-Nya.

Kemudian sebuah lilin akan dinyalakan, prosesi tersebut dinamakan Ritus Cahaya (Lucernarium) yaitu prosesi penyalaan dan perarakan Lilin Paskah menuju altar suci, sembari umat menyalakan lilin yang dipegang masing-masing.

Lilin Paskah bermakna Tuhan itu sendiri, Ialah yang menerangi jalan umat Israel di dalam kegelapan. Kini, Ia pula yang senantiasa menerangi jalan  untuk menerobos kegelapan untuk sampai di depan altar kepada Yesus Kristus. Lilin Paskah adalah Tiang Api Tuhan; adalah Kristus Yesus sang Cahaya Dunia. 

Dalam perayaan ini, gereja yang semula gelap perlahan diterangi cahaya lilin, melambangkan Kristus yang bangkit dari maut. Pasca ritus cahaya, kemudian dilanjutkan dengan Liturgi, Sabda, Liturgi Pembaptisan, lalu kemudian Liturgi Ekaristi.


Lewat peristiwa kebangkitan Yesus Kristus Allah menunjukkan bahwa Kematian tidak akan menguasai orang yang percaya kepada-Nya. Lewat sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya, Yesus telah memulihkan kembali relasai antara manusia dengan Allahnya.

Pengorbanan-Nya telah menjadi jaminan bagi orang-orang yang percaya akan adanya kehidupan abadi yang telah disediakan Bapa kepada orang yang berkenan pada Tuhan dan setia melaksanakan kehendak Bapa-Nya.

Sementara itu, dalam homilinya, Romo Wilhelmus Tulak, Pr. menjelaskan bahwa hidup dalam Kristus bukanlah suatu keberuntungan melainkan sebuah keuntungan.

“Hidup di dalam kristus bukanlah sebuah kebenruntungan melainkan sebuah keuntungan. Maka dari itu hidup dalam kristus patut disyukuri dan dirayakan,” ungkapnya.

“Seandainya hanya sebuah keberuntungan, maka kita menunggu sesuatu yang belum pasti dan tanda tanya. Maka mari kita tanyakan pada diri kita sendiri apakah hidup kita dalam kristus adalah keberuntungan atau keuntungan. Boleh jadi tanpa kita sadari kita masih merasakan bahwa hidup dalam kristus hanyalah sebuah keberuntungan”.

“Pertanyaannya di mana keuntungannya. Melalui Yesus Kristus yang bangkit maka kita menjadi ciptaan yang baru. Bahwa melalui pembaptisan, seluruh hidup kita yang lama ditanggalkan dan kita mengenakan hidup yang baru di dalam kristus”.

“Pada Vigili Paskah juga dilakukan pembaharuan janji baptis, ini menandakan bahwa kita sungguh bersyukur mengenang dan bersyukur hidup dalam kristus. Bukan sebagai warisan melainkan karena anugerah dari Tuhan”.

“Mari kira bersyukur kita boleh mengenal dan mengikuti yesus dalam hidup kita. Orang yang hidup dalam kristus sudah sepatutnya senantiasa terus-menerus menghidupi semangat tobat, demi menuju kepenuhan hidup”, ajak Romo yang akrab disapa Welem sebelum mengakhiri homilinya.


Wilayah LAINNYA