Mamuju (Humas Kanwil) — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Adnan Nota, memberikan amanat dalam **apel pagi rutin** yang dilaksanakan di halaman Kantor Kemenag Sulbar. (Rabu, 16/04/2025)
Mengawali amanatnya, H. Adnan Nota menyampaikan keberagaman pakaian para ASN saat apel. Ia mengingatkan kembali bahwa telah disepakati aturan berpakaian yang seragam sesuai hari kerja.
“Hari ini saya melihat dari sisi kostum sangat beragam. Saya kayaknya pakai baju begini sendiri. Masih ada yang pakai batik, biru langit, dan lainnya. Kita sudah sepakati, hari Rabu pakai baju sesuai ciri khas unit masing-masing—seperti Humas dan Satpam punya baju khusus. Hari Kamis kembali ke baju batik, dan Jumat pakaian bebas rapi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil juga mengingatkan seluruh ASN terkait gerakan penanaman satu juta pohon matoa yang akan dilaunching pada 22 April mendatang, sesuai instruksi Menteri Agama.
“Semua ASN 'sunnah muakkadah' memiliki bibit pohon matoa. Ini perintah Kiai Menteri. Kalau tidak ada bibitnya, cari atau tanam bijinya, tapi pastikan tumbuh pada tanggal 22 April. Kita ingin jadikan kantor ini sebagai green office, kalau masuk ke halaman seperti masuk ke hutan belantara, tapi di dalam tetap ber-AC,” jelasnya dengan semangat.
Kakanwil juga mengumumkan perubahan format apel harian. Mulai pekan depan, apel hanya akan dilakukan dua kali, yaitu setiap hari Senin dan pada tanggal 17 setiap bulan. Di luar itu, ASN akan diarahkan untuk melaksanakan doa pagi masing-masing sesuai agama dan keyakinan, sebagai bentuk spiritualisasi kerja.
“Untuk Islam, kita salat di masjid, absensinya manual di sana. Untuk pemeluk agama lain dikondisikan sampai tempat ibadah masing-masing tersedia. Tetap harus ada alat kontrol, dan saya minta satu orang membackup data kehadiran ini,” tegasnya.
"Karena belum ada tempatnya teman-teman Kristen, katolik, hindu dan buddha maka dikondisikan," tambah Kakanwil Adnan.
Di akhir amanat, Kakanwil mengingatkan bahwa inovasi yang dilakukan oleh setiap unit kerja harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang dijalankan sehari-hari, harus tetap ada alat kontrol dan ada satu orang yang membackup data ini, ketika mengukur kedisiplinan ada dalam e-Kin, dan itu selalu ada dasarnya.
“Inspektorat Jenderal sudah menyampaikan, inovasi itu harus sangat dekat dengan tusi keseharian. Kita ini kerja di layanan umum, bidang pemerintahan, dan persoalan agama. Maka inovasi harus menyentuh langsung ke situ,” pungkasnya.
Wilayah
Kakanwil Adnan Tekankan Kedisiplinan, Inovasi, dan Gerakan Kantor Hijau
- Rabu, 16 April 2025 | 07:47 WIB
