Majene (Humas Kemenag) — Pelaksanaan Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama (ANLDB) 2025 bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) jenjang Sekolah Dasar di Kabupaten Majene menunjukkan progres menggembirakan. Hingga Selasa siang (4/11/2025), tercatat sebanyak 216 guru atau 80 persen telah menyelesaikan asesmen dari total target 270 peserta.
Kepala Seksi PAIS Kemenag Kabupaten Majene, Jalal, M.M., M.Pd., menyampaikan bahwa asesmen dilaksanakan secara daring melalui aplikasi SIAGA Kemenag, sehingga para guru dapat mengerjakan soal secara mandiri dari tempat masing-masing—baik di rumah, sekolah, maupun di tempat lain yang mendukung koneksi internet.
“Kami di tingkat kabupaten hanya memantau pelaksanaan melalui dashboard aplikasi SIAGA. Kepada guru yang belum mengerjakan, kami sudah memberikan imbauan agar segera menyelesaikan asesmen untuk menghindari kendala teknis di akhir waktu,” jelasnya.
Dari total peserta, 28 guru saat ini masih berproses, sedangkan 26 lainnya belum memulai asesmen. Jalal menambahkan, pihaknya telah merilis daftar nama guru yang belum mengerjakan melalui media sosial dan terus berkoordinasi dengan Pengawas PAI dan Ketua KKG di masing-masing kecamatan. Upaya ini dilakukan agar komunikasi dengan guru di wilayah pelosok tetap terjalin meskipun terkendala jaringan seluler.
“Pengawas PAI juga berkomitmen menempuh berbagai cara agar dapat menjangkau mereka, termasuk melalui surat, demi memastikan seluruh guru dapat berpartisipasi,” ungkap Jalal.
Beringkut langkah-langkah mengikuti ANLDB 2025:
1. Login Siaga Pendis: Gunakan NUPTK sebagai username dan password akun Anda di siagapendis.kemenag.go.id.
2. Akses Menu Asesmen: Pilih "ANLDB 2025" – soal muncul otomatis.
3. Kerjakan & Presensi: Selesaikan 40 soal, lalu isi presensi online.
Bantuan: Datang ke Kantor Kemenag Majene atau hubungi nomor darurat.
Kontak Posko Bantuan & Media: Posko Bantuan ANLDB seksi PAIS Kemenag Majene: +62 821-8878-5837 (WhatsApp/Telepon hingga 5 November).
Kementerian Agama berkomitmen mendukung penuh pelaksanaan ANLDB 2025 sebagai bagian dari penguatan kompetensi dan literasi keagamaan guru PAI di seluruh Indonesia, termasuk di daerah terpencil.
Asesmen ini menjadi momentum bagi guru dan siswa untuk memperkuat literasi keagamaan yang inklusif dan moderat. Harapannya pendidikan agama Islam di sekolah menjadi sumber nilai, inspirasi, dan harmoni. Literasi keagamaan yang kuat akan melahirkan generasi yang berilmu, berakhlak, dan berwawasan kebangsaan.
