Majene – Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, DR. K.H.ZAINUT TAUHID SA’ADI, M.Si melakukan pembinaan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara(ASN) lingkup Kementerian Agama di Gedung STAIN Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat. (09/03/23)
Acara pembinaan ASN ini dikuti sekitar 200 orang terdiri dari ASN Kemenag Kab. Majene Serta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. Sulbar, DR. Syafrudin Baderung, S.Pd, M.Pd yang turut mendampingi Wamen Kemenag RI dalam kata sambutannya memberikan apresiasi atas kehadiran Wakil Menteri Keementerian Agama RI di kabupaten yang juga dikenal dengan daerah Assamalewuang dan Malaq’bi.
Bagi Syafrudin, Acara yang dikemas dengan kolaborasi dengan pihak STAIN Majene dan menghadirkan seluruh Kepala Kantor Kemang Kabupaten Se-Sulbar ini merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk melakukan pembinaan bagi ASN di bawah naungan kementerian Agama yang berada di Provinsi Sulawesi Barat .
“Kami meminta kepada pak Wamen untuk memberikan arahan dan pembinaan ASN kami yang ada di Sulbar, apa lagi bertepatan dengan tahun politik” ujar Syafrudin.
Wamen Kemenag RI, Dr. K.H.Zainut Tauhid Sa'adi M.Si, di hadapan keluarga besar Kemenag Majene dan Citivitas Akademik STAIN Majene , menyampaikan enam Pesan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qaumas untuk diperhatikan, enam pesan tersebut terdiri dari :
1. Peningkatan Profesionalisme ASN
2. Komitmen Anti Korupsi
3. Respon cepat Penanganan Isu di Masyarakat
4. Realitas Anggaran Program Prioritas yang akutabel
5. Tercapainya 20 Juta Sertifikat Halal
6. Tahun 2023, Tahun Kerukunan Umat Beragama
Pada Peningkatan Profesionalisme ASN, menurutnya syarat dengan kemampuan, kompetensi dan semangat melayani. Selain semangat melayani, dengan ikhlas sesuai dengan motto ikhlas beramal, ASN lebih dahulu diminta untuk menjadi teladan, contoh terbaik di hadapan masyarakat.
“Kalian harus menjadi contoh terbaik, menjadi orang yang patut diteladani, kita memikul tanggung jawab yang besar, melayani masyarakat di bidang agama, percepat, permudah. Kalo bisa dipercepat, jangan diperlambat, bila bisa di permudah, jangan dipersulit” jelas Zainut.
Mengenai soal Komitmen Anti Korupsi, ASN diminta untuk menggunakan anggaran dengan tepat dan dapat diperteanggungjawabkan, “ Saya pesan kepada ASN, jangan main-main menggunakan anggaran” tegas Zainut.
Adapun mengenai Respon cepat terhadap isu di masyarakat, ASN diminta cepat menanggapi, mencarikan solusi sambil membangun koordinasi dan komunikasi dengan sthakeholder yang ada, seperti pemerintah daerah, Babinsa, Babinkantibmas. Masalah yang terjadi di masyarakat, jangan terkesan berlarut-larut.
Lebih jauh Wamen menambahkan, bahwa ditahun politik nantinya semua ASN harus membangun kedewasaan politik, perbedaan adalah sesuat yang lumrah terjadi. Hendaknya politik dibangun dengan beradab dan memiliki identitas. Bagi ASN dilarang keras untuk mengeksploitasi agama, budaya untuk kepentingan politik. “jangan jual ayat untuk kepentingan politik, poiltik itu hanya lima tahun, jangan korbankan kemashlahatan umat, jangan rusak persatuan dan kesatuan.” Tegas pak wamen menambahkan.
Khusus pada membangun kerukunan umat beragama, Wakil Menteri Agama RI kembali menegaskan untuk saling membangun moderasi beragama. Pada hakekatnya agama semua sudah moderat, tetapi yang harus dibangun adalah cara pandang, cara memahami, cara tafsir. Tidak boleh saling menyalahkan, terlebih dalam persoalan khilafiyah.
Wamen menutup sambutnya sambil mengeluarkan pantun “Jika ada jarun yang patah, jangan simpan di laci, jika ada kata yang salah jangan dilapor polisi, cinta laura kasih, terima kasih”.
Kontributor: Muh. Naim