Topoyo (Humas Kemenag Mateng) - Selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Mamuju Tengah, Muhammad Dinar Faisal didampingi Kepala Seksi Pendidikan Islam, Nuim H. Muchtar menggelar rapat internal Seksi Pendidikan Islam di Aula Kantor Pelayanan Haji Dan Umrah Kantor PLHUT Kemenag Mamuju Tengah. (Jumat, 2/2/2024)
Di hadapan peserta rapat yang dihadiri beberapa Pengawas Madrasah dan para staf Pendidikan Islam, Muhammad Dinar Faisal selaku Kepala Kantor Kemenag Mamuju Tengah mengatakan, sebagai ASN juga bagi para Pramubakti, harus mengetahui apa fungsi dari Kementerian Agama itu, jadi fungsi Kementerian Agama itu sendiri ada dua, yakni fungsi pendidikan dan fungsi agama. Adapun fungsi ketiga itu adalah fungsi manajerial yang sudah melekat pada kedua fungsi itu sendiri.
"Kita ketahui bersama bahwa lembaga pendidikan yang ada di Mamuju Tengah ini itu semuanya berstatus swasta, sehingga untuk melakukan perekrutan guru ASN masih sangat sulit, sehingga ke depannya semoga dengan kehadiran saya disini, selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Mamuju Tengah, dapat bersama-sama mendorong dan mempercepat terealisasinya sebuah satker baru, apakah itu MAN maupun MTsN," jelas Dinar Faisal lebih lanjut.
"Rasa syukur kita adalah lokasi persiapan pembangunan Madrasah Negeri itu kan sudah ada, seperti yang disampaikan oleh Kepala Seksi Pendidikan Islam bahwa lokasi itu sudah siap untuk kita tempati membangun, sehingga sangat besar peluang kita untuk pengajuan pembangunan Madrasah Negeri ke depannya dan kita berharap ini bisa terwujud," urai Dinar Fais penuh harap.
Dirinya juga mengajak seluruh aparatur pada Seksi Pendidikan Islam agar tetap semangat dalam bekerja, ia ingin memastikan bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga hasil dari tugas dan pekerjaan itu terlaksana dengan baik.
Kemudian yang terpenting memurutnya adalah tetap jaga integritas, loyalitas dan berdedikasi tinggi. Ia juga berharap agar setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan harus diupayakan dengan koordinasi terlebih dulu.
